Begini Cara Mengatasi Radang Tenggorokan dengan Madu

Menderita radang tenggorokan adalah situasi yang paling tidak menyenangkan. Rasa gatal dan sakit di tenggorokan membuat aktivitas sangat terganggu.

Radang tenggorokan merupakan keadaan dimana terjadinya iritasi pada tenggorokan yang disebabkan oleh banyak faktor. Umumnya disebabkan karena flu, makanan panas, mulut kering, dan sebagainya.

Bisa juga disebabkan oleh infeksi. Infeksi ini umumnya bersifat akut dan menyerang saluran tenggorokan. Saat mengalami kondisi ini, biasanya penderita akan merasa sakit di bagian tenggorokan hingga susah menelan. Radang atau disebut juga faringitis streptokokus merupakan infeksi menular yang dapat ditularkan melalui kontak langsung dengan penderitanya.

Kontak bisa terjadi lewat aktivitas yang melibatkan lendir atau air liur. Misalnya: lewat ciuman atau penggunaan sikat gigi yang terkontaminasi.

Ada beberapa komplikasi kesehatan yang bisa ditimbulkan oleh radang tenggorokan, seperti:

  • Infeksi telinga
  • Radang ginjal (glomerulonefritis)
  • Demam rheumatik
  • Streptokokus toxic shock syndrome
  • Sinusitis

Meskipun radang bukanlah kondisi yang terlalu mengkhawatirkan, namun gejala yang ditimbulkan tentu sangat mengganggu. Jika radang sudah sangat mengganggu, Anda bisa langsung konsultasi ke dokter.

Gejala Radang Tenggorokan

  1. Rasa sakit dan gatal pada tenggorokan
  2. Kelenjar di leher membengkak
  3. Suara hilang atau serak
  4. Badan terasa pegal-pegal
  5. Sakit kepala, mual, dan muntah.

Anda dapat mengatasi semua gejala-gejala tersebut dengan menggunakan bahan-bahan alami seperti madu, garam, dan cuka apel. Dengan kandungan antioksidan, antibakteri, dan anti-inflamasi, diharapkan dapat membantu meredakan radang.

Mengatasi Radang dengan Madu dan Lemon

Jika dikaitkan dengan kesehatan, kandungan pada madu yang dianggap bermanfaat bagi tubuh untuk meningkatkan daya tahan tubuh antara lain asam fenolat, flavonoid, asam askorbat, protein, karotenoid dan enzim tertentu seperti glucose (glukosa), oxidase dan katalase.

Madu telah dipercaya sejak lama dapat mengatasi berbagai macam jenis penyakit, salah satunya adalah meredakan dan meringankan gejala sakit tenggorokan. Madu alami memiliki kandungan antiseptik yang bernama hidrogen peroksida. Kandungan tersebut dapat membantu melawan bakteri yang menyebabkan radang.

Dalam bahasa medis, radang tenggorokan disebut dengan tonsilofaringitis karena sering kali disertai peradangan pada amandel atau tonsil. Penyebab infeksi dan radang tenggorokan tersering adalah virus (sekitar 40-60 persen) dan sekitar 15 persen disebabkan oleh bakteri Streptococcus beta hemolyticus, Streptococcus viridans, dan Streptococcus pyogenes.

Selain itu, radang tenggorokan juga dapat disebabkan oleh jamur. Gejalanya bisa sangat bervariasi, bergantung pada penyebabnya. Radang tenggorokan yang disebabkan oleh infeksi kuman tertentu dapat disertai keluhan batuk, pilek dan juga demam.

Jika dikaitkan dengan konsumsi madu, pada penelitian yang dipublikasikan di Journal of Agricultural and Food Chemistry, disebutkan bahwa pemberian madu terbukti efektif mengurangi produksi lendir dan mengurangi gejala batuk pada anak. Efeknya akan sama, baik dikonsumsi langsung atau dicampurkan pada minuman seperti air putih atau teh.

Studi yang dilansir oleh Archives of Pediatrics and Adolescent Medicine juga mendukung hal yang sama. Studi yang dilakukan pada 105 anak usia 2-18 tahun dengan keluhan radang tenggorokan dan juga infeksi saluran pernapasan akut ini menyebutkan bahwa pemberian madu sebagai terapi tambahan terbukti efektif dalam mengurangi gejala batuk pada anak, terutama di malam hari, serta dapat membuat kualitas tidur anak di malam hari meningkat.

Studi lain yang dilakukan di Italia pada 134 anak dengan keluhan batuk, membuktikan bahwa madu sama efektifnya dalam meredakan gejala batuk bila dibandingkan dengan obat batuk yang dijual di pasaran.

Penelitian ini juga turut mengonfirmasi studi yang dipublikasikan di jurnal European Food Information Council, Disebutkan bahwa konsumsi madu yang dicampurkan dengan susu sebanyak 2.5 ml dan diminum sebelum tidur terbukti 80 persen efektif meredakan gejala batuk, hampir setara dengan obat batuk jenis dextromethorphan yang memiliki tingkat efektivitas 87 persen.

Tidak hanya itu saja, madu juga memiliki kandungan lainnya seperti berikut ini:

  1. Sifat antioksidan
  2. Sifat antiinflamasi
  3. Antimikroba
  4. Sifat antivirus
  5. Sifat antijamur
  6. Sifat antidiabetik.

Kandungan antioksidan dan anti-inflamasi yang terdapat pada madu dapat membantu mempercepat penyembuhan radang tenggorokan yang Anda alami.

Cara Menggunakan Madu untuk Radang

Pertama-tama siapkan bahan-bahanya terlebih dahulu yaitu madu asli. Sebaiknya tidak menggunakan madu sachet yang belum tentu tidak ada bahan tambahan di dalamnya.

Kemudian siapkan segelas air hangat. Anda bisa mengganti air hangat dengan teh, ataupun air yang dicampur perasan lemon, namun tidak perlu menambahkan gula.

Setelah itu, campurkan satu sendok madu ke dalam air atau teh hangat yang sudah disiapkan.

Kemudian minumlah secara rutin setiap hari, tidak perlu berlebihan. Minumlah sewajarnya saja.

Pencegahan Radang Tenggorokan

  1. Biasakan mencuci tangan. Terutama setelah menggunakan toilet, setelah bersin atau batuk, sebelum makan, dll.
  2. Hindari mengonsumsi makanan maupun menggunakan peralatan makan secara bersama-sama.
  3. Gunakan cairan pembersih tangan yang mengandung alkohol, bila kondisi Anda tidak memungkinkan untuk mencuci tangan.
  4. Bersihkan telepon, TV, dan keyboard komputer secara teratur dengan menggunakan antiseptik.
  5. Rutin meminum madu murni seperti madu Al Khaf, karena sudah terbukti kedahsyatannya

Madu Al Khaf, madu terbaik untuk kesehatan merupakan produk terbaru yang berasal dari 100% Madu Hutan Asli yang diambil langsung dari pengunungan hutan Indonesia. Madu Al Khaf ini mengandung nutrisi dan vitamin yang baik bagi kesehatan secara menyeluruh dan sangat cocok digunakan sebagai obat berbagai penyakit.

Madu Al Khaf sangat kami rekomendasikan karena madu Al Khaf ini terbuat dari madu asli tanpa campuran bahan pengawet atau kimia sehingga sangat aman dikonsumsi oleh semua usia mulai dari anak 1 tahun hingga lansia termasuk ibu hamil.

Scroll to Top